KLASIFIKASI BENIH : BENIH PENJENIS, BENIH POKOK DAN BENIH DASAR
Benih merupakan suatu hasil perkembangbiakan secara
generatif namun ada pula yang mengatakan bahwa benih merupakan hasil dari
perkembangbiakan secara vegetatif maupun generatif. Benih juga diartikan
sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi tanaman muda (bibit), kemudian dewasa
dan menghasilkan bunga. Melalui penyerbukaan bunga berkembang menjadi buah atau
polong, lalu menghasilkan biji kembali.
Berdasarkan fungsi dan cara produksi, benih terdiri
atas benih inti (nucleous seed), benih sumber, dan benih sebar. Benih inti
adalah benih awal yang penyediaannya berdasarkan proses pemuliaan dan/ atau
perakitan suatu varietas tanaman oleh pemulia pada lembaga penyelenggara
pemuliaan (Balai Penelitian Komoditas). Benih inti merupakan benih yang
digunakan untuk perbanyakan atau menghasilkan benih penjenis (breeder seed/BS).
Benih sumber terdiri atas tiga kelas, yaitu benih penjenis (breeder
seed/BS), benih dasar (foundation seed/FS/BD), dan benih pokok
(stock seed/SS/BP). Benih penjenis merupakan
perbanyakan dari benih inti, yang selanjutnya akan digunakan untuk perbanyakan
benih kelas-kelas selanjutnya, yaitu benih dasar dan benih pokok. Benih sebar
(extension seed/ES/BR) disebut benih komersial karena merupakan benih turunan
dari benih pokok, yang ditanam oleh petani untuk tujuan konsumsi. Uraian dari masing-masing
kelas benih adalah sebagai berikut:
v
Benih Penjenis (Breeder Seed/BS)
Benih penjenis adalah
benih sumber yang diproduksi dan dikendalikan langsung oleh pemulia (breeder) yang menemukan atau diberi
kewenangan untuk mengembangkan varietas tersebut. Saat ini benih penjenis
dikelola oleh UPBS di Balai Penelitian Komoditas, untuk kedelai di Balitkabi.
Dalam sertifikasi, benih penjenis dicirikan oleh label berwarna putih (rencana
menjadi warna kuning) yang ditandatangani oleh pemulia dan kepala institusi
penyelenggara pemuliaan tersebut. Benih penjenis digunakan sebagai benih sumber
untuk produksi atau perbanyakan benih dasar (FS/BD). Benih penjenis (Breeder Seed) merupakan suatu benih dari
suatu varietas unggul yang dihasilkan oleh para pemulia tanaman yang masih
sangat murni. Jumlahnya masih sangat sedikit dan masih secara langsung
mendapatkan perawatan serta pengawasan dari pemulianya.
v
Benih Dasar (Foundation Seed/FS/BD) --
Benih dasar adalah benih
sumber yang diproduksi oleh produsen benih (BBI, BPTP, perusahaan benih
BUMN/swasta yang profesional) dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi
benih (BPSB atau Sistem Manajemen Mutu). Benih dasar merupakan benih sumber
untuk perbanyakan/produksi benih pokok (SS/BP). Untuk penyediaan benih kedelai
unggul bersubsidi bagi petani, Balitkabi akan membantu memproduksi benih dasar
mengingat masih lemahnya sistem perbenihan kedelai. Benih dasar merupakan keturunan
dari hasil pertanaman benih penjenis dan masih mendapatkan perlakuan sedemikian
rupa sehingga kemurnian sifat-sifat genetiknya tetap tinggi. Seperti halnya
benih penjenis, pengawasan penanaman dan pertanaman masih dilakukan langsung
oleh para pemulia dan ahli perbenihan.
v
Benih Pokok (Stock
Seed/SS/BP)
Benih pokok adalah benih sumber yang diproduksi oleh
produsen penangkar benih di daerah dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi
benih (BPSB atau Sistem Manajemen Mutu. Benih pokok merupakan benih hasil
keturunan pertanaman benih dasar dan diperlakukan sebaik-baiknyaselama
dipertanaman untuk menjaga kemurnian genetiknya.
Ada juga kelas benih yang lain yaitu benih berlabel
(Certified Seed) benih tersebut
merupakan benih hasil perbanyakan benih pokok ataupun merupakan perbanyakan
langsung dari benih dasar. Selama dipertanaman juga mendapatkan
perlakuan-perlakuan untuk menjaga tingkat kemurniannya.
Perbedaan antara kelas benih satu dan yang lain
adalah tingkat kemurnian genetik dan kemurnian fisik, serta ketentuan khusus
sesuai dengan jenis tanamannya. Benih berlabel tersebut secara langsung
dipasarkan kepada para konsumen/petani sehingga sering disebut sebagai benih
sebar (Extension Seed).
Perbanyakan benih disesuaikan dengan kelasnya,
khususnya kelas benih pokok dan benih sebar, dilakukan oleh badan-badan
tertentu baik perusahaan berbenihan maupun perorangan yang telah mendapatkan
pengakuan izin. Benih-benih yang telah memenuhi syarat-syarat atau lulus
pengujian, baik uji lapangan maupun uji laboratorium, diberil label atau
sertifikat sesuai dengan kelasnya. Untuk benih dasar, label yang diberikan
warna putih, label benih pokok berwarna biru, dan benih sebar berwarna kuning.
Sumber
: Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta : Kanisius.
diakses
pada tanggal 3 Oktober 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar